Wirausaha Maju, Negara Sejahtera - KOPERASI PEGAWAI KEMENTRIAN AGAMA KAB.TANGERANG & KOTA TANGSEL
Headlines News :
Home » » Wirausaha Maju, Negara Sejahtera

Wirausaha Maju, Negara Sejahtera

Written By koperasi kementerian agama on Sabtu, 04 April 2015 | 05.38

JUMLAH wirausaha merupakan cerminan dari kemajuan perekonomian suatu negara. Lazimnya, semakin besar jumlah wirausaha di suatu negara, semakin maju dan stabil perekonomian negara tersebut.
Pertambahan jumlah wirausaha juga berkorelasi positif dengan bertambahnya lapangan pekerjaan dan peningkatan tingkat kesejahteraan masyarakat. Hal inilah yang kemudian mendorong Bank Mandiri menggelar ajang Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) setiap tahunnya.
Selain turut berkontribusi mendongkrak angka wirausaha nasional. GKN juga menjadi etalase bagi para wirausaha muda untuk mempromosikan dagangan mereka.
"GKN turut berperan penting dalam meningkatkan jumlah wirausaha di Indonesia. Melalui GKN. saya harap persentase pengusaha Indonesia mampu mencapai angka 2% pada 2015 dan turut membantu pemerataan kesejahteraan." ujar Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga di sela-sela GKN 2015 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (12/3)lalu.
Puspayoga mengungkapkan saat ini jumlah wirausaha Indonesia masih sekitar 1,65% dari total jumlah penduduk. Masih kalah jauh jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga semisal Singapura, Malaysia, dan Thailand. "Persentase wirausaha di Singapura itu sudah 7%, Malaysia 5%. dan Thailand 4%, sedangkan Amerika Serikat persentasenya kira-kira 12%." tuturnya.
Pada kesempatan itu, Puspayoga juga mengimbau agar para wirausaha muda tidak hanya fokus membangun usaha di kota-kota besar, tapi juga di kota-kota kecil yang memiliki potensi besar.
"Bisa saja kesejahteraan meningkat, tapi tidak merata jika hanya bertumpu di kota besar, Gini ratio tidak akan turun dari 6,41. Yang berpenghasilan besar makin besar, yang kecil makin kecil," tukasnya.

Modal ventura
Direktur Umum Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengatakan besarnya jumlah wirausaha muda akan berpengaruh positif terhadap penyerapan tenaga kerja. Setiap tahun, menurut Budi, sebanyak 2 juta tenaga kerja bertumbuh tapi hanya 1.2 juta yang terserap. Itu pun bergantung gross domestic product (GDP).
Di sisi lain, wirausaha dapat membantu penyerapan tenaga kerja karena bisa menggandeng dua sampai tiga orang untuk ikut bekerja. Jika usaha mulai berkembang pesat, jumlah pekerja bisa bertambahmenjadi lima hingga sepuluh orang.
"Multiplikasi penyerapan tenaga kerja lebih tinggi. Untuk perbankan sendiri, adanya wirausaha sukses penting untuk keberlangsungan kinerja bank. Bank dapat men-jadi besar kalau banyak yang tabung dan bank akan untung kalau banyak yang pinjam," terangnya.
"Kalau mau dinaikin dari 1,2 juta GDP kita harus naik. Kalau saya enggak salah ya 1% GDP serap 200 ribu-300 ribu tenaga kerja. Jadi untuk menyerap sisa 800 ribu tenaga kerja tiap tahun maka GDP harus mencapai 4%. tuturnya.
Sejauh ini Bank Mandiri sudah menyalurkan kredit mikro lebih dari Rp2 triliun setiap bulannya dengan pertumbuhan kredit rata-rata 30% per tahun. Ke depan. Budi me-ngatakan. Bank Mandiri akan mengajukan pembiayaan bagi wirausaha muda dalam bentuk modal ventura. Pembentukan produk pembiayaan baru tersebut diakui Budi didukung Otoritas Jasa Keuangan. "Bank Mandiri diminta, diarahkanuntuk bangun usaha modal ventura karena Mandiri dilihat serius tapi kita mikir makin banyak wirausaha ke dalam makin bagus," papar Budi. Tahun ini, tercatat sebanyak 8.889 wirausaha muda menjadi peserta GKN. Sebanyak 7.718 peserta merupakan wirausaha di bidang industri. 673 peserta di bidang IT, dan 498 peserta merupakan sosio-preneur. Jumlah peserta naik dari tahun lalu yang hanya sebanyak 6.700 orang.
Jika dibandingkan dengan tahun lalu. menurut VP CSR Bank Mandiri Hendriyanto Setiawan, kualitas usaha para peserta juga jauh lebih baik. "Kreativitasnya juga lebih beragam dan sumber daya manusianya lebih matang," imbuhnya.
Hendri mengatakan GKN memang bertujuan membang-kitkan gairah berwirausaha. Kendala yang kerap dihadapi wirausaha juga diantisipasi dengan melakukan pembinaan.
Umumnya wirausaha pemula kesulitan memasarkan produknya. Untuk itu, Mandiri menyediakan fasilitas broker, yakni mempertemukan para wirausaha dengan nasabah besar. "Contohnya tahun lalu ada wirausaha yang punya teknologi untuk menghemat pupuk, kita pertemukan dengan salah satu nasabah kita, PTPN," ungkapnya. (Deo/Kim/ Ire/Fat/S-25)
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Gery kurniawan | Koperasi
Proudly powered by indonesia
Copyright © 2015. KOPERASI PEGAWAI KEMENTRIAN AGAMA KAB.TANGERANG & KOTA TANGSEL - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Gery kurniawan